Injeksi intramuskuler adalah pemberian
obat dengan cara memasukkan obat ke jaringan oto dengan menggunakan spuit. Pemberian
obat dengan cara ini dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar,agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk
syaraf, misalnya pada bagian bokong,dan kaki bagian atas,atau pada lengan
bagian atas.
Tempat
untuk injeksi IM adalah :
a. Paha (vastus
lateralis)
posisi
klien terlentang dengan lutut agak fleksi. Area ini terletak antar sisi median
anterior dan sisi midlateral paha. Otot vastus lateralis biasanya tebal dan
tumbuh secara baik pada orang deawasa dan anak-anak. Bila melakukan
injeksi pada bayi disarankan menggunakan area ini karena pada area ini tidak
terdapat serabut saraf dan pemubuluh darah besar. Area injeksi disarankan pada
1/3 bagian yang tengah. Area ini ditentukan dengan cara membagi area antara
trokanter mayor sampai dengan kondila femur lateral menjadi 3 bagian, lalu
pilih area tengah untuk lokasi injeksi. Untuk melakukan injeksi ini pasian
dapat diatur miring atau duduk.
b. Ventrogluteal
Posisi
klien berbaring miring, telentang, atau telentang dengan lutut atau panggul
miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi. Area ini juga disebut area von
hoehstetter. Area ini paling banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada
area ini tidak terdapat pembuluh darah dan saraf besar. Area ini ini jauh dari
anus sehingga tidak atau kurang terkontaminasi.
c. Dorsogluteal
Dalam
melakukan injeksi dorsogluteal, perawat harus teliti dan hati- hati sehingga
injeksi tidak mengenai saraf skiatik dan pembuluh darah. Lokasi ini dapat
digunakan pada orang dewasa dan anak-anak diatas usia 3 tahun, lokasi ini tidak
boleh digunakan pada anak dibawah 3 tahun karena kelompok usia ini otot
dorsogluteal belum berkembang. Salah satu cara menentukan lokasi
dorsogluteal adalah membagi area glutael menjadi kuadran-kuadran. Area glutael
tidak terbatas hanya pada bokong saja tetapi memanjang kearah Kristal iliaka.
Area injeksi dipilih pada kuadran area luar atas.
d. Rectus femoris
Pada
orang dewasa, rectus femoris terletak pada sepertiga
tengah
paha bagian depan.Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya
perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai
kedalaman
yang tepat. Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3
ml).Lokasi ini jarang digunakan, namun biasanya sangat penting untuk melakukan
auto-injection, misalnya pasien dengan riwayat alergi berat biasanya
menggunakan tempat ini untuk menyuntikkan steroid injeksi yang mereka bawa
kemana-mana
e. Otot Deltoid di lengan
atas
Posisi klien duduk atau berbaring datar
dengan lengan bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan. Area
ini dapat ditemukan pada lengan atas bagian luar. Area ini jarang digunakan
untuk injeksi intramuscular karena mempunyai resiko besar terhadap bahaya
tertusuknya pembuluh darah, mengenai tulang atau serabut saraf. Cara sederhana
untuk menentukan lokasi pada deltoid adalah meletakkan dua jari secara vertical
dibawah akromion dengan jari yang atas diatas akromion. Lokasi injekssi adalah
3 jari dibawah akromion.
Tujuan
injeksi Intramuskular
a. Pemberian obat dengan
intramuscular bertujuan agar absorpsi obat lebih cepat disbanding dengan
pemberian secara subcutan karena lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh
b. Untuk memasukkan dalam
jumlah yang lebih besar disbanding obat yang diberikan melalui subcutan.
c. Pemberian dengan cara
ini dapat pula mencegah atau mengurangi iritasi obat. Namun perawat harus
nerhati-hati dalam melakukan injeksi secara intramuscular karena cara ini dapat
menyebabkan luka pada kulit dan rasa nyeri dan rasa takut pad pasien.
Macam-macam
Obat dan Cara Pemberian
MATOLAC
· Untuk penggunaan
jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai dengan berat.
· DOSIS : 10-30 mg tiap
4-6 jam . maks: sehari 90 mg, lama terapi maksimal (pemberian IM/IV) tidak
boleh dari 5 hari . km : 5 amp 10 mg
FENTANYL
· Untuk depresi
pernafasan,cedera kepala,alkhoholisme akut, serangan asma akut,
intolerensihamil,laktasi.
· DOSIS: pramedikasi,
100 mcg scr IM 30-60 sblm op.
DOLGESIK
· Untuk pengobatan nyeri
akut dan kronik yang berat ,nyeri paska op (oprasi).
· DOSIS: dosis tunggal
untuk dewasa dan anak-anak >12 thn : 1 amp (100mg) IM di
suntikkan perlahan-lahan. Maksimal 4 amp . anak- anak :, 1 thn: 1-2 mg/kg.
DURALGIN.
· Untuk analgesik
seperti : nyeri setelah op,neuralgia.
· DOSIS
ü Dws 25-100 mg
,maksimal sehari 300 mg dalam dosis.
ü Bagi, anak ,6 thn:
sehari maks 100 mg i.m
ü Dosis bagi anak-anak
6-12 thn : sehari maksimal 20000 mg.
DOLANA
· Untuk nyeri akut atau
kronik setelah operasi.
· DOSIS: IM 1-2 amp 50
mg/ml atau 1 amp 100 mg/2ml : SK ,1-2 amp 50 mg/ml atau 1 amp 100mg/ 2ml,
apabila masih nyeri dapat ditambahkan 1 ml setelah selang waktu 30-60 menit
,dosis sehari tidak melebihi 400 mg.
MATOLAC
· Untuk penggunaan
jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai dengan berat.
· DOSIS : 10-30 mg tiap
4-6 jam . maks: sehari 90 mg, lama terapi maksimal (pemberian IM/IV) tidak
boleh dari 5 hari . km : 5 amp 10 mg.
No
|
Aspek yang
di nilai
|
Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
A.
Persiapan alat
Vaksin yang akan disuntikkan,
spuit, sarung tangan, kapas alkohol,plester, bengkok atau tempat sampah
medis
|
||||
B. Tahap
pre interaksi
|
|||||
2.
|
Cek catatan perawatan dan catatan
medis klien
|
||||
3.
|
Cuci tangan
|
||||
4.
|
Siapkan obat sesuai prinsip 7
benar
|
||||
C. Tahap
Orientasi
|
|||||
5.
|
Berikan salam, panggil klien/keluarga
dengan namanya
|
||||
6.
|
Jelaskan tujuan, prosedur dan lama
tindakan pada keluarga
|
||||
D. Tahap
Kerja
|
|||||
7.
|
Berikan kesempatan klien atau
keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
|
||||
8
|
Memulai tindakan dengan cara yang
baik
|
||||
9
|
Berikan privasi pada klien
|
||||
10.
|
Gunakan sarung tangan
|
||||
11.
|
Bantu klien untuk mendapatkan posisi
yang nyaman
|
||||
12.
|
Letakkan alas dibagian tubuh yang
akan dilakukan terapi IM
|
||||
13.
|
Bersihkan tempat yang akan digunakan
dengan kapas alkohol
|
||||
14.
|
Buka tutup jarum
|
||||
15.
|
Tarik kulit di tempat penusukan
dengan cara:
- Tempatkan ibu jari dan jari telunjuk
tangan non dominan diatas tempat penusukan (hati-hati jangan samapi mengenai
daerah yang telah dibersihkan) hingga berbentuk V
- Tarik ibu jari dan jari telunjuk
dengan arah berlawanan, memisahkan jari sepanjang 3 inci.
|
||||
16.
|
Cepat masukkan jarum tepat dengan
sudut 90 derajat dengan tangan yang dominant
|
||||
17.
|
Pindahkan ibu jari telunjuk non
dominant dari kulit untuk mendukung barel spuit, jari sebaiknya ditempatkan
pada barel sehingga saat inspirasi dan dapat melakukan barel dengan jelas
|
||||
18.
|
Tarik plunger dan observasi adanya
darah pada spuit
|
||||
19.
|
Jika terdapat darah tarik jarum,
keluarkan dan berikan tekanan pada tempat tusukan kemudian ulangi langkah ke
6-13. Jika tidak ada darah dorong plunger dengan perlahan
|
||||
20.
|
Cabut jarum dengan sudut yang sama
saat disuntikkan
|
||||
21.
|
Buka sarung tangan
|
||||
22.
|
Buang alat-alat yang sudah tidak
diperlukan ke dalam tempat sampah medis
|
||||
E. Tahap
Terminasi
|
|||||
23.
|
Evaluasi kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subjektif dan objektif)
|
||||
24.
|
Simpulkan hasil kegiatan
|
||||
25.
|
Berikan reinforcement positif pada keluarga
|
||||
26.
|
Lakukan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
|
||||
27.
|
Akhiri kegiatan
|
||||
28.
|
Cuci tangan
|
||||
F.
Dokumentasi
|
|||||
29.
|
Catat hasil tindakan dalam catatan
keperawatan
|
||||
TOTAL
NILAI
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar