Powered By Blogger

Sabtu, 23 November 2013

INJEKSI INTRAMUSKULER



Injeksi intramuskuler adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke jaringan oto dengan menggunakan spuit. Pemberian obat dengan cara ini dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar,agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk syaraf, misalnya pada bagian bokong,dan kaki bagian atas,atau pada lengan bagian atas.
Tempat untuk injeksi IM adalah :
a.      Paha (vastus lateralis)
posisi klien terlentang dengan lutut agak fleksi. Area ini terletak antar sisi median anterior dan sisi midlateral paha. Otot vastus lateralis biasanya tebal dan tumbuh secara baik  pada orang deawasa dan anak-anak. Bila melakukan injeksi pada bayi disarankan menggunakan area ini karena pada area ini tidak terdapat serabut saraf dan pemubuluh darah besar. Area injeksi disarankan pada 1/3 bagian yang tengah. Area ini ditentukan dengan cara membagi area antara trokanter mayor sampai dengan kondila femur lateral menjadi 3 bagian, lalu pilih area tengah untuk lokasi injeksi. Untuk melakukan injeksi ini pasian dapat diatur miring atau duduk.
b.      Ventrogluteal
Posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi. Area ini juga disebut area von hoehstetter. Area ini paling banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini tidak terdapat pembuluh darah dan saraf besar. Area ini ini jauh dari anus sehingga tidak atau kurang terkontaminasi. 
c.       Dorsogluteal
Dalam melakukan injeksi dorsogluteal, perawat harus teliti dan hati- hati sehingga injeksi tidak mengenai saraf skiatik dan pembuluh darah. Lokasi ini dapat digunakan pada orang dewasa dan anak-anak diatas usia 3 tahun, lokasi ini tidak boleh digunakan pada anak dibawah 3 tahun karena kelompok usia ini otot dorsogluteal belum berkembang. Salah satu cara menentukan lokasi dorsogluteal adalah membagi area glutael menjadi kuadran-kuadran. Area glutael tidak terbatas hanya pada bokong saja tetapi memanjang kearah Kristal iliaka. Area injeksi dipilih pada kuadran area luar atas.

d.      Rectus femoris
                               Pada orang dewasa, rectus femoris terletak pada sepertiga
tengah paha bagian depan.Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai
kedalaman yang tepat. Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml).Lokasi ini jarang digunakan, namun biasanya sangat penting untuk melakukan auto-injection, misalnya pasien dengan riwayat alergi berat biasanya menggunakan tempat ini untuk menyuntikkan steroid injeksi yang mereka bawa kemana-mana
e.       Otot Deltoid di lengan atas
Posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan. Area ini dapat ditemukan pada lengan atas bagian luar. Area ini jarang digunakan untuk injeksi intramuscular karena mempunyai resiko besar terhadap bahaya tertusuknya pembuluh darah, mengenai tulang atau serabut saraf. Cara sederhana untuk menentukan lokasi pada deltoid adalah meletakkan dua jari secara vertical dibawah akromion dengan jari yang atas diatas akromion. Lokasi injekssi adalah 3 jari dibawah akromion.
Tujuan injeksi Intramuskular
a.       Pemberian obat dengan intramuscular bertujuan agar absorpsi obat lebih cepat disbanding dengan pemberian secara subcutan karena lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh
b.      Untuk memasukkan dalam jumlah yang lebih besar disbanding obat yang diberikan melalui subcutan.
c.       Pemberian dengan cara ini dapat pula mencegah atau mengurangi iritasi obat. Namun perawat harus nerhati-hati dalam melakukan injeksi secara intramuscular karena cara ini dapat menyebabkan luka pada kulit dan rasa nyeri dan rasa takut pad pasien.


Macam-macam Obat dan Cara Pemberian
 MATOLAC
·         Untuk penggunaan jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai dengan berat.
·         DOSIS : 10-30 mg tiap 4-6 jam . maks: sehari 90 mg, lama terapi maksimal (pemberian IM/IV) tidak boleh dari 5 hari . km : 5 amp 10 mg

FENTANYL
·                Untuk depresi pernafasan,cedera kepala,alkhoholisme akut, serangan asma akut, intolerensihamil,laktasi.
·                DOSIS: pramedikasi, 100 mcg  scr IM 30-60 sblm op.
DOLGESIK
·                Untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat ,nyeri paska op (oprasi).
·                DOSIS: dosis tunggal untuk dewasa  dan anak-anak >12 thn : 1 amp (100mg) IM di suntikkan perlahan-lahan. Maksimal 4 amp . anak- anak :, 1 thn: 1-2 mg/kg.
DURALGIN.
·                Untuk analgesik seperti : nyeri setelah op,neuralgia.
·                DOSIS
ü   Dws 25-100 mg ,maksimal sehari 300 mg dalam dosis.
ü   Bagi, anak ,6 thn: sehari maks 100 mg i.m
ü   Dosis bagi anak-anak 6-12 thn : sehari maksimal 20000 mg.
DOLANA
·                Untuk nyeri akut atau kronik setelah operasi.
·                DOSIS: IM 1-2 amp 50 mg/ml atau 1 amp 100 mg/2ml : SK ,1-2 amp 50 mg/ml atau 1 amp 100mg/ 2ml, apabila masih nyeri dapat ditambahkan 1 ml setelah selang waktu 30-60 menit ,dosis sehari tidak melebihi 400 mg.
MATOLAC
·         Untuk penggunaan jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai dengan berat.
·         DOSIS : 10-30 mg tiap 4-6 jam . maks: sehari 90 mg, lama terapi maksimal (pemberian IM/IV) tidak boleh dari 5 hari . km : 5 amp 10 mg.


No
Aspek yang di nilai
Nilai
1
2
3
4
1.
A. Persiapan alat
Vaksin yang akan disuntikkan, spuit, sarung tangan, kapas alkohol,plester,  bengkok atau tempat sampah medis
B. Tahap pre interaksi
2.
Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
3.
Cuci tangan
4.
Siapkan obat sesuai prinsip 7 benar
C. Tahap Orientasi
5.
Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya
6.
Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga
D. Tahap Kerja
7.
Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
8
Memulai tindakan dengan cara yang baik
9
Berikan privasi pada klien
10.
Gunakan sarung tangan
11.
Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
12.
Letakkan alas dibagian tubuh yang akan dilakukan terapi IM
13.
Bersihkan tempat yang akan digunakan dengan kapas alkohol
14.
Buka tutup jarum
15.
Tarik kulit di tempat penusukan dengan cara:
-     Tempatkan ibu jari dan jari telunjuk tangan non dominan diatas tempat penusukan (hati-hati jangan samapi mengenai daerah yang telah dibersihkan) hingga berbentuk V
-         Tarik ibu jari dan jari telunjuk dengan arah berlawanan, memisahkan jari sepanjang 3 inci.
16.
Cepat masukkan jarum tepat dengan sudut 90 derajat dengan tangan yang dominant
17.
Pindahkan ibu jari telunjuk non dominant dari kulit untuk mendukung barel spuit, jari sebaiknya ditempatkan pada barel sehingga saat inspirasi dan dapat melakukan barel dengan jelas
18.
Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit
19.
Jika terdapat darah tarik jarum, keluarkan dan berikan tekanan pada tempat tusukan kemudian ulangi langkah ke 6-13. Jika tidak ada darah dorong plunger dengan perlahan
20.
Cabut jarum dengan sudut yang sama saat disuntikkan
21.
Buka sarung tangan
22.
Buang alat-alat yang sudah tidak diperlukan ke dalam tempat sampah medis
E. Tahap Terminasi
23.
Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subjektif dan objektif)
24.
Simpulkan hasil kegiatan
25.
Berikan reinforcement positif pada keluarga
26.
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
27.
Akhiri kegiatan
28.
Cuci tangan
F. Dokumentasi
29.
Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
TOTAL  NILAI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar