Powered By Blogger

Sabtu, 23 November 2013

SOP / PROTAP MELAKUKAN PERAWATAN LUKA : MENGGANTI BALUTAN



A. Pengertian
Mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih

B. Tujuan
 
1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan dapat menjaga kebersihan luka
2. Melindungi luka dari kontaminasi
3. Dapat menolong hemostatis ( bila menggunakan elastis verband )
4. Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna
5. Menurunkan pergerakan dan trauma
6. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan

C. Indikadi
Pada balutan yang sudah kotor

D. Kontra Indikasi
 
1. Pembalut dapat menimbulkan situasi gelap, hangat dan lembab sehingga mikroorganisme dapat hidup
2. Pembalut dapat menyebabkan iritasi pada luka melalui gesekan – gesekan pembalut.

E.  HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
a. Membalut harus rata, jangan terlalu longgar dan jangan terlalu erat, hal ini untuk mencegah terjadinya pembendungan. Contoh pada kaki dan tangan
b. Pembalut harus sesuai dengan tujuan, contoh : untuk menjaga agar luka jangan terkontaminasi, untuk merapatnya luka, atau untuk menghentikan perdarahan
c. Menggunting plester jangan terlalu panjang/ terlalu pendek
d. Pembalut yang kotor/ basah segera diganti. Pada luka operasi tanpa drain sampai angkat jahitan ( minimal 5 hari ), pembalut yang tepat berada di atas luka tidak boleh diganti. Jadi bila pembalut kotor/ basah hanya bagian atasnya saja yang diganti, atau pembalut diganti sesuai dengan instruksi dokter
e. Memperhatikan apakah ada perdarahan, atau kotoran – kotoran yang lain untuk menetukan kapan drain dapat diangkat
f. Memperhatikan komplikasi luka operasi, contoh haematom, adanya pus, pengerasan, perdarahan, kemerahan atau lecet – lecet pada kulit sekitarnya
PENGERTIAN
Penggantian balutan untuk membantu proses penyembuhan luka.

TUJUAN
1.   Menghilangkan sekresi yang menumpuk dan jaringan mati pada luka insisi.
2.   Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme pada luka/insisi.
3.   Membantu proses penyembuhan luka.

N

TINDAKAN

BOBOT

NILAI
BOBOT
X
NILAI

KETERANGAN
I
PENGKAJIAN



2
1.   Mengkaji program/instruksi medik tentang prosedur rawat luka, jenis balutan, dan frekuensi ganti balut.
2.   Mengkaji jenis dan lokasi luka/insisi.
3.   Mengkaji tingkat nyeri klien dan kapan terakhir mendapat obat penghilang nyeri.
4.   Mengkaji riwayat alergi terhadap obat atau plester.
II
INTERVENSI







3
A.   Persiapan Alat :
1.   Set ganti balut steril (pinset cirrurgis, pinset anatomis, kasa, dan lidi kapas).
2.   Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (kalau perlu).
3.   Handscoen bersih dan handscoen steril.
4.   Handuk.
5.   Bethadine, alkohol 70%, kapas bulat, dan lidi kapas steril.
6.   Nierbeken/bengkok.
7.   Korentang steril.
8.   Kantong plastik tempat sampah.
9.   Baki instrumen/meja dorong dan perlak / pengalas.

B.  Persiapan Klien :
1.   Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
2.   Menjamin pemenuhan kebutuhan privacy klien.
3.   Mengatur ketinggian tempat tidur untuk memudahkan pekerjaan.










III
IMPLEMENTASI











3
1.  Mencuci tangan.
2.  Menyiapkan dan mendekatkan peralatan.
a. Membuka set ganti balut.
b. Menambahkan kasa steril dan lidi kapas steril secukupnya kedalam set ganti balut.
3.  Memakai handscoen bersih.
4.  Meletakkan handuk menutup bagian tubuh privasi klien yang terbuka.
5.  Meletakkan perlak dibawah luka.
6.  Mengatur posisi yang nyaman dan tepat untuk perawatan luka.
7.  Membuka plester searah tumbuhnya rambut dan membuka balutan secara hati-hati, masukkan balutan kotor kedalam kantong plastik yang sudah disediakan.
8.  Membuka handscoen bersih dan ganti dengan handscoen steril.
9.  Membersihkan sekitar luka dengan alkohol swab :
a.   Membersihkan dari arah atas kebawah disetiap sisi luka dengan arah keluar menjauh dari luka (1 alkohol swab untuk 1 kali usapan).
b.   Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas ke bawah diikuti sisi sebelahnya dengan arah usapan menjauh dari luka (1 alkohol swab untuk 1 kali usapan).
10.   Mengolesi luka dengan bethadine mulai dari tengah luka.
11.   Menutup luka dengan kasa steril, dan fiksasi dengan plester pada pinggiran kasa pembalut.
12.   Menuliskan tanggal dan waktu mengganti balutan pada plester dan tempelkan pada balutan.
13.   Merapihkan klien dan membereskan alat-alat.
14.   Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
IV
EVALUASI



1
1.   Mengevaluasi respon serta toleransi klien selama, dan sesudah prosedur.
2.   Mengevaluasi kebutuhan frekuensi ganti balut.
3.   Mengevaluasi adanya tanda-tanda alergi plester.
4.   Mengevaluasi adanya tanda-tanda infeksi dan adanya cairan luaka serta karakteristiknya.
V
DOKUMENTASI


1
1.  Mencatat lokasi, jenis luka dan keadaan luka insisi.
2.  Mencatat keadaan luka sebelumnya.
3.  Mencatat cairan atau obat yang digunakan untuk merawat luka.
4.  Mencatat respon serta toleransi klien selama, dan sesudah prosedur.
VI
SIKAP
1.  Sistematis.
2.  Hati-hati.
3.  Berkomunikasi.
4.  Mandiri.
5.  Teliti.
6.  Tanggap terhadap respon klien.
7.  Rapih.
8.  Menjaga privacy.
9.  Sopan.
TOTAL
10




Tidak ada komentar:

Posting Komentar